Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2019

Pudarnya Budaya Berbahasa

*Pudarnya Budaya Berbahasa* _Oleh: Muslikh Amrullah_ Persaingan elite politik akhir-akhir ini menjelang Pilpres dan Pileg 2019 sudah mengarah ke pola berbahasa yang tidak sehat dan cenderung destruktif. Usaha saling menjatuhkan dan menyerang lawan politik dilakukan dengan pilihan kata yang jauh dari norma kesantunan berbahasa orang timur pada umumnya; seperti elite politik bermental maling, tampang miskin, presiden plonga-plongo, politisi sontoloyo, genderuwo, tabok, budek, KPK sinting, dungu, dan lain-lain. Kata-kata itu bukan saja tidak santun atau kasar menurut etika berbahasa, tetapi juga tidak berakhlak menurut ajaran agama. Mungkin para elite kita tidak sadar bahwa penggunaan kata-kata seperti itu bisa berdampak pada perilaku masyarakat, utamanya kepada para generasi muda. Meminjam istilah Foucault, Agus Suwignyo (Kompas, 30/10/2018) menyatakan lebih dari sekadar alat komunikasi bahasa menyimpan potensi kuasa untuk membentuk pola pikir dan keyakinan masyarakat yang pada akhirn